Gambar1a menunjukkan rangkaian listrik sederhana. Rangkaian listrik tersebut merupakan susunan alat-alat listrik yang terdiri dari sumber arus, kawat penghantar, lampu atau alat listrik, dan saklar. Pada gambar 1a saklar dalam keadaan terbuka dan rangkaian tersebut disebut rangkaian terbuka. Pada rangkaian terbuka maka arus listrik tidak dapat
PembahasanJenis-jenis rangkaian listrik berdasarkan cara menyusunnya dikategorikan menjadi 3, yaitu Rangkaian listrik seri, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berjajar. Rangkaian listrik paralel, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara bercabang. Rangkaian listrik campuran, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berjajar dan rangkaian listrik berdasarkan cara menyusunnya dikategorikan menjadi 3, yaitu Rangkaian listrik seri, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berjajar. Rangkaian listrik paralel, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara bercabang. Rangkaian listrik campuran, merupakan rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berjajar dan bercabang.
n= Kecepatan motor (Putaran/detik) Contoh : Nameplate pada motor induksi (gambar 11) dengan daya output 5.5 KW, tegangan 400 V dan arus 10.7 A, cosϕ 0.88. Putaran motor yaitu 1425 Rpm. Hitung daya input, efisiensi motor dan momen torsi pada motor tersebut. Jawaban : Daya output motor P2 = 5,5 kW.
Rangkaian listrik merupakan gabungan dari komponen-komponen listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus listrik. Biasanya rangkaian listrik terdiri dari komponen listrik, sumber listrik, dan penghubung. Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat menghubungkan sumber listrik dengan alat listrik, bisa disebut konduktor dan pembungkusnya adalah isolator. Rangkaian dapat dialiri arus listrik jika tiga hal ini terpenuhi yaitu rangkaian tertutup, terdapat sumber tegangan, dan terdapat beban listrik. Sumber tegangan adalah tempat dimana elektron dapat masuk ke rangkaian listrik, sedangkan beban listrik adalah semua benda yang menggunakan listrik saat pengoperasiannya. Umumnya rangkaian listrik mempunyai tiga jenis cara dalam penyambungannya, ketiga jenis rangkaian listrik tersebut adalah rangkaian seri, paralel, dan campuran. Berikut penjelasan dari ketiga rangkaian sering digunakan setiap hari, yakni 1. Rangkaian Listrik Seri Rangkaian listrik seri Rangkaian seri adalah komponen listrik yang disusun secara berderet atau disebut juga rangkaian berderet. Komponen seri tidak mempunyai cabang pada jalurnya, oleh karena itu hanya ada satu jalur untuk aliran listrik. Jika rangkaian seri terdapat titik yang terputus, maka secara keseluruhan rangkaian akan mati atau tidak beroperasi. Rangkaian seri hanya dapat terbentuk jika arus listrik dihubungkan secara berderet. Gambar di atas adalah contoh rangkaian listrik secara seri. Dari gambar di atas dapat dilihat terdapat tiga buah beban yaitu R7, R8, dan R9 yang dihubungkan seperti antrean panjang dari ujung baterai positif sampai ke ujung baterai negatif. Ciri-ciri Rangkaian Seri Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diringkas bahwa ciri-ciri rangkaian seri adalah sebagai berikut Komponen disusun secara berderet. Arus listrik mengalir tanpa melewati cabang. Besar arus listrik yang mengalir di berbagai titik adalah sama. Tegangan listrik pada setiap hambatan nilainya berbeda-beda. Kelebihan Rangkaian Seri Penerapan rangkaian seri pada instalasi lampu sering digunakan untuk area yang besar seperti sekolah, kampus, perkantoran, dll. Dari segi penerapannya rangkaian seri mempunyai kelebihan, diantaranya adalah Besar kuat arus listrik pada tiap bagian sama. Cara merakitnya mudah karena rangkaiannya sangat sederhana. Rangkaian seri tidak perlu banyak komponen karena dirangkai secara sejajar. Lebih murah karena hanya menggunakan sedikit kabel. Kekurangan Rangkaian Seri Setiap rangkaian yang mempunyai kelebihan, pasti mempunyai sisi kelemahan juga. Untuk kelemahan dari rangkaian seri adalah Rangkaian seri jika salah satu komponennya terputus atau rusak maka akan berdampak pada keseluruhan rangkaian. Memerlukan daya listrik lebih banyak, sehingga baterai cepat habis. Saat instalasi lampu menggunakan rangkaian listrik maka hasilnya lampu akan menyala sedikit redup dan kurang stabil, semakin banyak lampu semakin redup nyalanya. Rumus Rangkaian Seri Untuk melakukan perhitungan pada rangkaian seri, menggunakan rumus berikut Rtotal = R1 + R2 + R3 + …….. + Rn Vsumber = V1 + V2 + V3 + …. + Vn ITotal = I1 = I2 = I3 = …. = In 2. Rangkaian Listrik Paralel Rangkaian listrik paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian yang disusun secara sejajar sehingga terdapat cabang atau lebih dari satu jalur listrik. Oleh karenanya saat ada jalur yang rusak/terputus maka komponen lain pada rangkaian ini masih tetap bisa digunakan. Rangkaian paralel hanya dapat dibentuk ketika semua input komponen mendapatkan sumber tegangan yang sama. Ciri-ciri Rangkaian Paralel Ciri-ciri rangkaian paralel adalah berikut ini Mempunyai percabangan. Nilai hambatan total lebih kecil. Tegangan listrik pada semua komponen sama. Kuat arus yang mengalir besarnya tidak sama. Kelebihan Rangkaian Paralel Lampu lebih terang karena hambatan kecil. Antar komponen tidak saling berpengaruh. Bila salah satu komponen ada yang rusak/putus, maka komponen lain masih bisa bekerja normal. Kekurangan Rangkaian Paralel Biaya lebih mahal karena butuh banyak kabel. Kurang efisien dalam menghantarkan arus listrik. Rangkaian lebih rumit. Rumus Rangkaian Paralel Rumus pada rangkaian paralel adalah sebagai berikut Vsumber = V1 = V2 = V3 = …. = Vn ITotal = I1 + I2 + I3 + …. + In 3. Rangkaian Campuran Rangkaian campuran adalah gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Sehingga hukum yang berlaku pada rangkaian campuran mengikuti jenis dari rangkaian tersebut. Gambar berikut adalah contoh dari rangkaian campuran. Rangkaian listrik campuran Rumus Rangkaian Campuran Berdasarkan gambar rangkaian di atas R2 dan R3 tersusun secara paralel, kemudian RP dan R1 menjadi rangkaian seri, berikut rumus yang berlaku
Rangkaianseri yang akan kita bahas kali ini meliputi; pengertian, ciri-ciri, dan gambar rangkaiannya. Dalam kelistrikan, rangkaian seri merupakan satu diantara dua jenis rangkaian yang umum dikenal sekarang ini. Rangkaian seri berfungsi untuk memperbesar hambatan dan berfungsi sebagai pembagi tegangan. Rangkaian ini dibedakan dengan rangkaian listrik lainnya berdasarkan pada cara suatu
Secara umum, rangkaian listrik merupakan sambungan yang berasal dari berbagai macam elemen listrik pasif seperti kapasitor, resistor, transformator, induktor, sumber arus, sumber tegangan, dan juga saklar switch.Namun ada juga beberapa pengertian lain terkait rangkain listrik seperti berikut Rangkaian ListrikJenis – Jenis Rangkaian Listrik1. Rangkaian Listrik Seri2. Rangkaian Listrik Paralel3. Rangkaian Listrik Gabungan4. Rangkaian Listrik Arus Searah / DC5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik AC6. Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 Phase7. Rangkaian Listrik SederhanaHukum Kirchhoff IPerbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel1. Bentuk Rangkaian2. Rumus3. Kelebihan & KekuranganContoh Soal Rangkaian Listrik & PenyelesaiannyaPengertian Rangkaian ListrikRangkaian listrik adalah suatu kesatuan diantara berbagai komponen elektronika serta sumber tegangan yang dikaitkan secara terbuka agar arus listrik yang berasal dari sumber dapat mengetahui keberadaan aliran listrik, kalian dapat menggunakan beberapa indikator seperti motor DC serta beberapa jenis pembuatan rancangan atau pemasangannya harus memperhatikan beberapa faktor seperti Reaktansi kapasitif, reaktansi induktif induktansi, permitivitas serta umum, rangkaian listrik terdiri dari 2 jenis yang berbeda, yakni Seri dan ada pula gabungan dari 2 jenis rangkaian listrik yang disebut sebagai rangkaian simak ulasan di bawah ini1. Rangkaian Listrik SeriRangkaian listrik seri adalah bentuk rangkaian listrik yang paling sederhana, sebab tersusun secara lurus dan tidak penyusunan rangkaiannya praktis & komponen listrik disusun sejajar berderet / berurutan.Kabel penghubung tidak memiliki 1 jalan yang dapat dilewati oleh arus, sehingga apabila terdapat salah satu jalur yang terputus, maka seluruh rangkaian tidak listrik yang mengalir di dalam rangkaian sama potensial atau tegangan terhadap masing – masing komponen yang terpasang memiliki nilai yang hambatan total yang lebih besar daripada hambatan = I1 = I2 = I3 V = V1 + V2 + V3 R = R1 + R2 + R32. Rangkaian Listrik ParalelRangkaian paralel memiliki ciri khas berupa susunan rangkaiannya yang bercabang. Rangkaian listrik paralel biasa dimanfaatkan untuk aliran listrik di dalam penyusunannya cenderung lebih komponen listrik terpasang dengan cara bersusun dan juga penghubung beberapa jalan yang dapat dilewati oleh yang mengalir pada masing – masing cabang memiliki nilai besar yang – masing komponen yang terpasang memperoleh besar arus yang komponen memperoleh tegangan yang sama total lebih kecil daripada hambatan pada masing – masing komponen = I1 + I2 + I3 V = V1 = V2 = V3 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 I1 I2 I3 = 1/R1 1/R2 1/R33. Rangkaian Listrik GabunganRangkaian gabungan adalah rangkaian listrik gabungan dari seri dan umum, karakteristik serta hukum yang berlaku dalam rangkaian gabungan juga mengikuti kedua rangkaian listrik = I1 + I2 1/Rp = 1/R2 + 1/R3 Rtotal = R1 + 1/Rp4. Rangkaian Listrik Arus Searah / DCSumber arus listrik searah DC merupakan sumber energi listrik yang dapat menghasilkan arus listrik yang arahnya selalu tetap konstan dari muatan listrik potensi tinggi ke ini biasanya dijumpai pada aplikasi bertegangan rendah seperti baterai serta sebagian besar sirkuit elektronik yang juga membutuhkan catu daya atau arus searah DC.Berikut adalah beberapa tegangan yang sering digunakan untuk arus searah DC VDC5 VDC12 VDC24 VDC5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik ACDi dalam rangkaian arus searah DC, maka tegangan dan arus umumnya apabila dalam rangkaian arus bolak – balik AC, nilai sesaat dari tegangan arus dan juga karenanya daya terus berubah sebab dipengaruhi dengan apabila kalian bisa menghitung daya pada sirkuit AC dengan cara yang sama seperti pada sirkuit DC, namun kalian masih dapat menyebutkan jika daya P sama dengan tegangan V dikalikan dengan ampere I.Dapat ditarik kesimpulan jika rangkaian AC mengandung reaktansi, sehingga terdapat komponen daya sebagai akibat dari medan magnet / listrik yang dibuat oleh jika tidak seperti komponen resistif murni, daya ini disimpan serta akan dikembalikan menuju suplai ketika gelombang sinusoidal lewat satu siklus periodik daya rata – rata yang diambil oleh sebuah rangkaian yakni jumlah daya yang disimpan serta daya yang dikembalikan selama satu siklus konsumsi daya rata – rata sirkuit akan menjadi rata – rata daya sesaat pada satu siklus penuh dengan daya sesaat. P dimaksudkan sebagai perkalian dari tegangan sesaat V dan oleh arus sesaat I.Fungsi pada sinus periodik serta kontinu yakni daya rata – rata diberikan sepanjang waktu akan sama dengan daya rata – rata yang diberikan terhadap satu siklus Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 PhaseSistem daya satu fasa serta tiga fasa mengacu terhadap unit yang menggunakan daya listrik bolak – balik AC.Yang membedakan antara keduanya adalah keteguhan pengirimannya daya daya AC fase tunggal memuncak dalam tegangan 90⁰ serta 270 with, dengan siklus penuh pada 360⁰. Dengan puncak serta penurunan dalam tegangan ini, daya tidak dikirim pada laju yang Sistem 1 PhaseDalam sistem 1 phase memiliki satu kabel netral serta satu kabel daya dengan arus yang mengalir diantara siklus dalam besaran serta arah pada umumnya akan mengubah aliran pada arus serta tegangan sekitar 60 kali per detik, hal tersebut tergantung dengan kebutuhan khusus suatu penggunaan listrik 1 phaseArray luas pemakaian daya AC paling efisien hingga 100 sedikit biaya atau rangkaiannya tidak Sistem 3 PhaseTerdapat tiga kabel daya yang masing – masing 120⁰ dari fase satu sama serta wye yakni dua jenis rangkaian yang digunakan untuk mempertahankan beban yang sama terhadap sistem tiga – masing akan menghasilkan konfigurasi kabel yang konfigurasi delta tidak terdapat kawat netral yang konfigurasi wye menggunakan kabel netral serta Dalam sistem tegangan tinggi, kawat netral pada umumnya tidak tersedia untuk sistem tiga fase. Ketiga fase daya sudah memasuki siklus dengan penggunaan listrik 3 phaseBiaya penanganan tenaga kerja lebih dalam konsumsi untuk menjalankan beban daya lebih yang lebih kecil pada keselamatan konduktor lebih Rangkaian Listrik SederhanaLampu memerlukan 2 kabel untuk menyala, satu berupa kabel netral dan satu berupa kabel hidup. Kedua kabel tersebut terhubung dari lampu dengan panel suplai warna merah digunakan untuk kabel hidup serta kabel warna hitam digunakan untuk kabel yang digunakan untuk mengontrol sirkuit listrik dengan menghidupkan dan mematikan yang disediakan pada kabel langsung antara pasokan dengan beban Kirchhoff IBerbunyi “Dalam rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk dalam sebuah titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.”Hukum Kirchhoff pertama kali dipublikasikan di tahun 1845 oleh seorang ahli fisika asal Jerman bernama Gustav Robert ini berfungsi untuk menganalisis arus serta tegangan pada suatu rangkaian yang mana hukum ini juga berkaitan dengan arah arus terhadap titik Rangkaian Listrik Seri dan ParalelPerbedaan rangkaian listrik seri dan paralel dibagi menjadi dua bagian, yakni berdasarkan bentuk, rumus, dan kelebihan kekurangannya, berikut penjelasannya1. Bentuk RangkaianDalam perbedaan bentuk rangkaian dibagi menjadi dua bagian berbeda, yaitua. Perbedaan Susunan RangkaianSeriParalelTidak bercabang / menggunakan satu kabel untuk menghubungkan hambatan secara lurus bercabang / pembagian arah arus yang terjadi menuju hambatan yang letaknya tidak Perbedaan Komponen yang DigunakanSeriParalelKomponen seri lebih yang digunakan hanya sumber tegangan, kabel serta paralel lebih banyak daripada seri. Mulai dari jumlah atau panjang RumusA. Kuat Arusa. Rumus Mencari Kuat Arus Rangkaian Listrik SeriDalam rangkaian seri jumlah muatan listrik yang mengalir pada masing – masing berjumlah sama. Sehingga, hambatan dalam satu titik akan sama dengan titik yang = I1 = I2 = I3 = I4a. Rumus Mencari Kuat Arus Rangkaian Listrik ParalelKuar arus total pada rangkaian paralel merupakan hasil dari penambahan kuat arus yang terdapat pada = I1 + I2 + I3 + I4B. Kuat TeganganTegangan merupakan besarnya energi potensial V yang ada pada suatu medan listrik dengan satuannya adalah rangkaian seri, energi potensial berbeda antara satu titik dengan titik yang lain. Namun tidak untuk rangkaian Rumus Mencari Kuat Tegangan Rangkaian Listrik SeriDalam rangkaian seri, energi potensial / tegangan tidak dapat disamakan nilainya seperti pada kuat = V1 + V2 + V3 + V4b. Rumus Mencari Kuat Tegangan Rangkaian Listrik ParalelEnergi potensial total memiliki nilai yang sama dengan energi potensial yang terdapat pada tiap – tiap = V1 = V2 = V3 = V4C. Besar HambatanPada rangkaian seri dan paralel, besar hambatan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan antara tegangan serta kuat arus listrik yang lewat pada sebuah titik dalam satu Rumus Mencari Besar Hambatan Rangkaian Listrik SeriJumlah hambatan total rangkaian seri adalah penjumlahan dari semua hambatan dalam rangkaian = R1 + R2 + R3 + R4b. Rumus Mencari Besar Hambatan Rangkaian Listrik ParalelBesar hambatan pada rangkaian listrik paralel tidak sama antara satu titiknya. Sebab pada rangkaian listrik paralel disusun secara hambatan total1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R43. Kelebihan & KekuranganBerikut beberapa kelebihan dan kekurangan pada rangkaian listrik seri dan paralel, antara lainA. KelebihanSeriParalelMenggunakan kemampuan deteksi yang lebih cepat jika terjadi kuat arus listrik yang mengalir sama besar sehingga lebih hemat terjadi kerusakan pada satu titik, tidak akan membuat masalah pada titik yang energi potensial yang sama pada masing – masing digunakan pada pemasangan bohlam, maka daya nyala bohlam tidak akan berbeda antara yang terdekat hingga yang terjauh dari sumber KekuranganSeriParalelMemiliki energi potensial yang beda, sehingga jika digunakan pada rangkaian bohlam akan memberikan daya nyala yang berbeda – terjauh dari sumber tegangan akan memiliki daya nyala yang lebih satu sumber listrik. Sehingga jika satu komponen mati, seluruh komponen juga akan boros listrik serta penggunaan komponen kuat arus yang berbeda di antara satu titik dengan titik yang Soal Rangkaian Listrik & Penyelesaiannya1. Perhatikan gambar rangkaian di bawah iniTentukana. Hambatan pengganti / total b. Arus listrik c. Tegangan pada masing – masing resistor d. Gambarkan grafik tegangan pada hambatanPembahasanSebab rangkain tersebut adalah seri, makaa. Hambatan pengganti / totalR total = R1+R2+R3+R4 R total = 6 +4 +5+10 R total = 25 Ohmb. Arus listrikI = V/R I = 15 volt/25 ohm I = 3/5 A= Ac. Tegangan pada masing – masing resistorV1 = I x R1 = 3/5 x 6 = v V2 = I x R2 = 3/5 x 4 = v V3 = I x R3 = 3/5 x 5 = 3 v V4 = I x R4 = 3/5 x 10 = 6 vd. Gambar grafik tegangan pada hambatanDari grafik tersebut, dapat disimpulkan jika di dalam rangkaian seri, semakin besar hambatannya maka akan semakin besar juga tegangannya sebab kuat arusnya Perhatikan gambar di bawah iniKuat arus yang mengalir melalui rangkaian listrik I adalah …. A. 1,5 A B. 1,0 A C. 0,75 A D. 0,5 APembahasanHambatan total = Rp + rJadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaianJawaban D
XDhRmbJ. marg5uhfir.pages.dev/381marg5uhfir.pages.dev/84marg5uhfir.pages.dev/344marg5uhfir.pages.dev/489marg5uhfir.pages.dev/299marg5uhfir.pages.dev/220marg5uhfir.pages.dev/516marg5uhfir.pages.dev/524
gambar tersebut menunjukkan jenis rangkaian listrik yaitu